Sabtu, 29 Oktober 2011

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DAN FALSAFAH

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DAN FALSAFAH

Pancasila sebagai Filsafat
1) Sebagai produk
1)      Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau sistem filsafat tertentu, misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme dan lain sebagainya.
2)      Filsafat sebagai suatu jenis problem yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persolaan yang bersumber pada akal manusia.
2) Sebagai proses
Diartikan dalam bentuk aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.

Cabang-cabang filsafat:
  1. Metafisika, yang membahas tentang hal-hal yang bereksistensi di balik fisis, yang meliputi bidang-bidang ontologi, kosmologi, dan antropologi
  2. Epistemologi, yang berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan
  3. Metodelogi, yang berkaitan dengan persolaan hakekat metode dalam ilmu pengetahuan
  4. Logika, yang berkaitan dengan persoalan filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berpikir yang benar
  5. Etika, yang berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia
  6. Estetika, yang berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan

Pancasila merupakan sistem filsafat

DEMOKRASI

o   Demokrasi pancasila baru pada aspek formal, tapi pada aspek subtansi atau budaya masih sedang dimantapkan, dipelajari.
o   Filsafat Pancasila adalah nilai filosofis bangsa Indonesia yang dianggap paling baik untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
o   Falsafah adalah  filsafatnya suatu banga
o   Ideologi  adalah sistem nilai  yang dianggap  atau diakui  oleh suatu bangsa  atau negara  yang dipertahankan  dan diperjuangkan  agar  terwujud dalam  kehidupan  bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PANCASILA                                                     
                                                               Filsafat




                                                              Falsafah



                                                                                                                                         Nilai luhur                                                                
                                                              Ideologi





Pandangan Hidup                          Dasar Negara                  Tujuan Negara                        Nilai dasar





















          P4                                    Batang Tubuh                             GBHN/Pelita        Nilai instrumental                                                                                                                                  








Anggaran Dasar                                  Per-UU-an                          APBN/Repelita           Nilai praxis















Anggaran Rumah                                    Edaran                                   DIP/DUK              Nilai teknis
      Tangga
Norma moral                                       Norma hukum                         Norma politik
                                                                                                            pembangunan



            Diterjemahkan/ ditafsirkan /disederhanakan /diwujudkan / dijabarkan /     diterapkan
                    Melandasi / memberi arah

Kesatuan sila-sila Pancasila sebagai filsafat dan falsafah
1) Susunan kesatuan sila-sila Pancasila yang bersifat organis
  1. suatu kesatuan majemuk tunggal
  2. tidak dapat berdiri sendiri terlepas
  3. tidak saling bertentangan
  4. isi dari sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia ’monopluralis’ yang memiliki unsur-unsur: ’susunan kodrat’ jasmani rohani, ’sifat kodrat’ individu-makluk sosial, dan ’kedudukan kodrat’ sebagai pribadi berdiri sendiri- makluk Tuhan Yang Maha Esa
2) Susunan Pancasila yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramidal
-          Sebab dan akibat : Hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (sebagai sebab) (hakikat sila I dan II) yang membentuk persatuan mendirikan negara dan persatuan manusia dalam suatu wilayah disebut rakyat (hakikat sila III dan IV), yang ingin mewujudkan suatu tujuan bersama yaitu suatu keadilan dalam suatu persekutuan hidup masyarakat negara (keadilan sosial) (hakikat sila V).
-          Rumusan Pancasila yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramidal:
  1. Sila pertama, Ketuhanan yang meliputi dan menjiwai sila 2, 3, 4, dan 5
  2. Sila kedua, kemanusaiaan yang adil dan beradab adalah diliputi dan dijiwai oleh sila 1, meliputi dan menjiwai sila 3, 4, dan 5
  3. Sila ketiga, persatuan Indonesia adalah diliputi dan dijiwai sila 1 dan 2, meliputi dan menjiwai sila 4 dan 5
  4. Sila keempat adalah diliputi dan dijiwai oleh sila 1, 2, dan 3, serta meliputi dan menjiwai sila 5
  5. Sila kelima adalah diliputi dan dijiwai oleh sila 1, 2, 3, dan 4

Rumusan Hubungan kesatuan Sila-sila pancasila yang Saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi
Yaitu dalam setiap sila terkandung nilai keempat sila lainnya, atau dalam setiap sila senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya

Pancasila merupakan kesatuan dasar ontologis, epistemologis serta aksiologis
1.      Dasar Ontologis / Antropologis Sila-sila Pancasila
  1. menyangkut juga hakikat dasar sila-sila Pancasila, yaitu manusia sebagai monopluralis
  2. Pancasila merupakan filsafat negara, adapun pendukung pokok negara adalah rakyat dan unsur rakyat adalah manusia itu sendiri, sehingga tepatlah jikalau dalam filsafat Pancasila bahwa hakikat dasar antropologis sila-sila Pancasila adalh manusia
  3. Hal-hal mutlak manusia sebagi pendukung pokok Pancasila: susunan kodrat, sifat kodrat dan kedudukan kodrat
  4. Sebab akibat: landasan sila-sila Pancasila yaitu Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil adlah sebagai sebab, adapun negara adalah sebagai akibat
2.      Dasar Epistemologis Sila-sila Pancasila
  1. Pancasila merupakan sistem pengetahuan, yaitu pedoman bangsa Indonesia yang emandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan negara tentang makna hidup
  2. Landasan praksis: sistem cita-cita dan keyakinan
  3. Erat kaitannya dengan dasar ontologis, oleh karena itu banguann epistemologinya yang ditempatkan dalam bangunan filsafat manusia
Tiga persoalan mendasar dalam epistemologi : sumber pengetahuan manusia, teori kebenaran manusia, dan watak pengetahuan manusia.
  1. sumber pengetahuan Pancasila: nilai-nilai  yang ada pada diri bangsa Indonesia sendiri
  2. teori kebenaran: kebenaran rasio yang bersumber pada akal manusia, kebenaran empiris, akal, rasa dan kehendak manusia
  3. watak pengetahuan: tidak bebas nilai
3.      Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila
  1. Sebagai kesatuan nilai
  2. Tingkatan nilai : nilai material, nilai vital dan nilai kerohanian
  3. Nilai material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
  4. Nilai vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu activitas atau kegiatan
  5. Nilai kerohanian : nilai kebenaran, nilai keindahan atau estetis, nilai kebaikan atau nilai moral, nilai religius.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar