Rabu, 02 Oktober 2013

ANALISIS KELAYAKAN PABRIK



ANALISIS KELAYAKAN PABRIK (Bahan Materi atas beberapa Rangkuman)
ANALISIS KELAYAKAN PABRIK
(Bahan Materi atas beberapa Rangkuman)
A. PENGERTIAN
Dr, Husein Umar, dalam bukunya yang berjudul, Study Kelayakan Bisnis, dapat mengartikan, pengetian Analisis kelayakan pabrik adalah, suatau kajian yang cukup mendalam dan komprehensif untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak atau tidak layak.
Sementara itu Iban Sofyan dalam bukunya yang berjudul Study Kelayakan Usaha, dapat pula mengartikan, Analisis Kelayakan Pabrik adalah alat yang secara sadar dirancang untuk merealisikan temuan-temuan baru atau usaha-usaha baru dan pengembangan usaha yang sudah ada secara obyektif didasarkan pada penilaian yang didukung oleh data yang lengkap dan dijamin keabsahannya, serta dikaji dan dibahas oleh para ahli yang memiliki kompetensi untuk tujuan tersebut.
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, Analisis kelayaka pabrik adalah suatu kegiatan penelitian yang secara sengaja dilakukan, atas dasar hubungan sebab akibat untuk mengetahui prospek probllem serta memudahkan untuk mengambil keputusan secara tepat pada usaha tersebut.
Dalam membuka suatu usaha sia-sialah jika tidak disertai dengan perencanaan. Sebelum usaha tersebut mulai operasi hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah perencanaan. Perencanaan yang dimaksud disini tidak lain, adalah melakukan suatu study/analisis kelayakannya. Melalui kegiatan inilah akan ketahui risiko-risiko yang akan terjadi akibat membuka usaha ini. Resiko ini kemudian diambil sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kepeutusan, layak dan tidak layak.
B. RUANG LINGKUP
Dalam melakukan kegiatan Analisis Kelayakan Pabrik ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Untuk menjelaskan bahwa dalam melakukan Analisis kelayakan Pabrik tidak akan dapat dilakukan secara sempurna jika unsur-unsur penting yang ada dalam ruang lingkup ketrkaitan antara setiap unsur penting untuk diperhatikan agar dapat membuat tafsiran penerimaan dan biaya proyek atau usaha dapat dijadikan bahan kajian untuk menentukan apakah suatu inovasi layak atau tidak untuk dilaksanakan batas-batas kendala dan kesempatan yang ada, saat ini maupun di masa yang akan datang.
Ruang lingkup analisis kelayakan pabrik tersebut antara lain:
Manajemen pemasaran
Manajemen operasional
Manajemen Finansial
Konsep lingkungan dan sosial masyarakat
Peraturan Pemerintah
Ilmu-ilmu dasar
Ahli Teknik
Manajemen keuangan
Gambar: Ruang Lingkup Analisis Kelayakan Bisnis
Manajemen
keuangan
C. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan beberapa berkepentingan yaitu:
Bagi Investor, analisis kelayakan ini ditujukan untuk melakukan penilaian dari kaelayakan usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji dari berbagai aspek secara komperhensif dan detail sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi secara lebih obyektif.
Bagi Analisis, adalah suatau alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu usaha baru, [engembangan usaha atau menilai kembali usaha yang sudah ada.
Bagi Masyarakat, merupakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraandan perekonomian rakyat yang terlibat langsung maupun muncul diakibat adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya usaha atau proyek tersebut.
Bagi Pemerintah, dari sudut pandang mikro, terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya baik dalam pemanfaatan SDA maupun SDM, berupa penyerapan tenaga kerja dll.
D. METODE MEMPELAJARI AKP
Agar mudah memeplajari dan memperaktekan, baik untuk kepentingan induvidu, kelompok atau badan usaha, sehingga akan menumbuhkan jiwa inovasi. Jika ingin mendapatkanmanfaat dari mempelajari AKP sekurang-kurangnya harus melalui beberapa tahap berikut:
1.Membaca Konsep Dengan Benar,
2.Mempraktekan Konsep
3.Penambahan Wawasan
E. TAHAPAN ANALISIS KELAYAKAN PABRIK (AKP)
Dalam melaksanakan Analisis Kelayakan Pabrik, ada beberapa tahap studi yang hendak dikerjakan. Berikut ini akan diuraikan secara lebih detail kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan.
1.Penemuan Ide/Gagasan Usaha
produk yang akan dibuat atau diproduksi haruslah berorientasi untuk laku dijual dan menguntungkan. Ide/gagasan usaha itu biasanay dapat timbul melalui serangkaian kegiatan berikut:
melalui bacaan
melalui survei
melalui pengalaman kerja
2. Tahapan Penelitian
Setelah ketiga ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebi mendalam dengan memakai metode ilmiah. Dimulai dari pengumpulan data lalu pengolahan data berdasarkan teori-teori yang relevan, dan menganalisis data.
3. Tahap Evaluasi
4. Tahap Pengurutan usulan yang Layak
5. Tahap Rencana pelaksanaan
6. Tahap pelaksanaan
F. CONTO PELAPORAN AKP
BAB I
PEDAHULUAN
A.DASAR GAGASAN MEMBUKA BISNIS BARU
Yang menjadi dasar pemikiran untuk membuka perusahaan ini karena ingin menjadi mitra kerja bagi petani kopi, dengan membantu para petani untuk memasarkan hasil produksinya ke berbagai daerah dalam negri maupun luar negri, yang akan menjadi pangsa pasar. Selain itu juga menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan taraf hidup pendiri perusahaan dan membantu para konsumen yang membuthkan pelayanan hasil produk yang berkualitas.
Selain beberapa alas an di atas juga ada beberapa alasan yang membuat pendiri perusahaan untuk membuka usaha baru ini:
Kondisi alam dan Lingkungan
Dilihat dari kondisi geografis kabupaten Jayawijaya sangat cocok untuk mengembangkan usah tani kopi arabikaorganik. Hal ini dapat dilihat dari suhu rata-rata kabupaten Jayawijaya, pada umumnya dingin dan ketinggian tempat rata-rata 300 – 3.500 m dpl, kandungan unsure hara yang cukup tinggi tentu memberikan kesuburan pada tanah yang cukup tinggi. Kondisi alam atau geografis seperti ini, sangat cocok untuk mengembangakan usaha tani kopi arabika organic. Hal ini memberikan satu peluang kepeda para petani untuk membuka usaha dibidang agribisnis, kopi arabika organic kabupaten Jayawijaya.
Citra rasa/Kualitas
Sudah terbukti bahwa rasa atau aroma kopi arabika kabupaten Jayawijaya sangat berkualitas. Kualitas kopi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi alam tadi. Dalam usaha pengembangan dan perawatan kebun kopi tadak diperlukan untuk menggunakan pupuk buatan dan pestisida, tetapi cukup menggunakan pupuk organic, yaitu pupuk yang berasal dari guguran daun pelinding kopi yang secsra alamia akan terurai. Citra rasa kopi seperti ini tentu meberi satu simpati bagi konsumen, dengan denikian tercpta pangsa pasar. Atau dengan kata lain permintaan semakin banyak dan penawaran bekurang. Semakin baik kualitas produk semakin banyak permintaan yang dating. Dengan demikian terdoronglah atau tergerak hati seorang pengusaha untuk membuka usaha baru. Atas dasar inilah pengusaha ingin membuka usaha pengolahan kopi arabika organic.
Mitra Kerja
Untuk menyalurkan hasil produk dari para petani kepada konsumen membutuh kan seorang distributor (Mitra Kerja). Mitra kerja ini berfungsi untuk membeli atau mengumpulkan hasil olahan kopi dari tangan petani (bahan baku), kemudian diolah oleh perusahaan menjadi kopi yang sudah siap pakai dan seterusnya dijual ke pasar.
Karena saat ini kabupaten Jayawijaya belum ada mitra kerja, sehingga pendiri pendirian perusahaan ini snegaja dilakuakan agar dirinya juga menjadi seorang mitra kerja antara para petani kopi yang ada di `aderah ini.
Ketiga alasan ini menjadi dasar atau gagasan utama untuk membuka usaha pengolahan kopi organic ini. Walaupu dalam usaha berjalan akan ada factor atau dampak yang mempengaruhi dalam usaha ini berjalan.
B.NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN
Karena sifat usaha ini milik pribadi maka nama dan alamat perusahaan diambil dari lokasi pribadi.
1.Nama Perusahaan : CV PRIMA OKESA
2.Alamat Perusahaan : Jln. Wamena – Kurima Kampung Jagara, distrik
Assolokobal – Kabupaten Jayawijaya
C.BIDANG USAHA
Pada dasar gagasan diatas sudah diutrakan bahwa, bidang usaha yang aka digeluti adalah bidang usaha manufaktur. Rencana pada tahap awal produk yang akan diolah untuk sementara waktu dalam bentuk barang stengah jadi (kopi beras), kemudian ada rencana pengembangan untuk taha berikutnya, yaitu menghasilkan atau memproduksi barang jadi (kopi bubuk).
D.BENTUK PERUSAHAAN
Bentuk perusahaan yang akan buat adalah CV dengan Nama Perusahaan prima OKESA
BAB II
USAHA YANG DIUSULKAN
A.USAHA YANG DIUSULKAN
1.SIFAT INVESTASI
Dalam mendirikan perusahaan ini pendiri rencana akan menggunakan dua sumnber keuangan. Karena bentuk perusahaan CV dan bersifat milik pribadi maka sumber keuangan yang digunakan terdidri dari:
Modal sendiri Rp 250.000.000
Modal yang dibantu dari adik Rp 100.000.000
Pinjaman bank Rp 100.000.000
2.Jenis Produk
Bidang usaha yang digeluti adalah manufaktur, maka produk utama yang akan ditawarkan kepada konsumen adalah produksi kopi beras (barang stengah jadi). Kemudian setelah ada rencana pengembangan, akan ditawarkan kepada konsumen adalah produk kopi bubuk.
B. ASPEK TEKNIS
1.JENIS DAN JUMLAH PRODUKSI
Btasan Permintaan
Pada tanggal 2 – 5 Mei 2008 dilakukan pameran dagang di Amerika Serikat. Indonesia mendapat dua stand dalam kegiatan pameran tersebut untuk memamerkan hasil ketrampialn dari berbagia Negara. Dalam kegiatan pameran tersebut Indonesia menyediakan kopi dari tiga wilayah, masing-masing Aceh, Kalimatan dan Papua – Wamena. Dari 7500-an pengunjung, 1500 pengunjung memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap citra rasa kopi organic dari Indonesia – Papua (Wamena). Kemudian dua perusahaan pengolahan kopi di Brasilia, Amerika Serikat meminta kepada Indonesia agar mengimpor hasil-hasil pertaniaan organic (kopi organic) dari Papua – Wamena sebanyak 50 ton untuk impor perdana. Selain AS, dalam negri pun, ada perusahaan seperti PT Freeport juga membutuhkan kopi sebanyak 10 ton
Kapasitas Peralatan
Jenis mesin yang akan digunakan adalah mesin Huller dan mesin penghasil kopi Bubuk. Untuk sementara disediakan satu unit mesin Huller dan dua Unit mesin kopi bubuk. Kapasitas mesin huller adalah 120 kg/jam. Selain itu akan dilengkap dengan peralatan laboratorium untuk mengukur kadar air. Satu unit mesin sortir berkapsitas 120 kg/jam serta dua unit mesin penjahit karung.
Jumlah Karyawan
Karyawan terdiri dari 10 orang ditambah dengan 3 orang tenaga ahli bagian teknis, dan bagian pemasaran serta satu orang bagian keuangan. Jadi jumlah karyawan seluruhnya 13 orang. Dari 10 orang karyawan 5 orang bertugas untuk pengupas kulit, dan 5 orang lagi untuk tenaga penyortir.
Biaya Operasional
Biaya operasional timbul karena adanya pengoperasian suatu peralatan dalam perusahan, biaya ini tertantung pada prangkat fisik, jumlah jenisnya, proses produksi, lokasi penggunaan dan peralatan.
Biaya rutin, biaya rutin meliputi pengeluaran untuk keperluan untuk upah operator mesin, upah bagian sortir, biaya bahan bakar minyak, dan biaya transportasi untuk pembelian barang/ kopi di wilaya / lokasi, secara umum, jumlah biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasional pertahun adalah lebih kurang Rp : 15.000.000;
Biaya material untuk membangun dan memperbaiki prasaranan produksi yang meliputi gudang, pelaboraturium, bangunan prosesing membutuhkan persediaan biaya kurang lebih Rp : 120.000.000. Sedangkan untuk pengadaan peralatan produksi berupa mesin Huller, meisn sortir, mesin roaster, mesin grinder, mesin jahit karung, membutuhkan dana kurang lebih Rp : 300.000.000;
Jumlah Produksi
Sesuai dengan uraian batasan permintaan, kapasitas peralatan, jumlah karyawan serata biaya operasional yang diuraikan di atas, menetukan banyaknya produk yang harus diproduksikan dalam satu periode. Dengan demikian jumlah produk yang akan diproduksikan mencapai 70 – 100 ton kopi beras.
Jenis Produk
Produk yang akan diproduksi atau dihasilkan adalah dalam bentuk manufaktur yaitu berupa kopi beras ( bahan setengah Jadi) dan jika ada rencana pengembangan, kemudian akan menghasilkan kopi bubuk atau barang jadi.
2.LOKASI
Lokasi dan Lahan Usaha
Lkarena sifat usaha adalah milik pribadi maka lokasi usaha ini berdiri di atas tanah pribadi, dengan luas 50 x 50 m. lokasi ini terletak agak jauh dari kota Wamena, yaitu di Jln. Wamena – Kurima di Kampung Jagara. Selain tanah milik pribadi, lokasi perusahaan terletak dekat dengan lokasi perkebunan kopi, walaupun ada lokasi perkebunan kopi agak jauh dari lokasi perusahaan. Dengan alasan lokasi perusahaan diletakan jauh dari kota, karena dalam proses produksi atau operasional berlangsung sangat membutuhkan ketenangan dan merupakan efisiensi kerja.
Lokasi Bukan Usaha
Yang dimaksudkan lokasi ini adalah lokasi pangsa pasar. Sudah diutarakan pada bagian pertama bahwa lokasi pasar terdiri dari luar negri dan dalam negri. Lokasi pasar luar negri adalah AS, sedangkan lokasi pasar dalam negri adalah PT Freeport Indonesia dan di beberapa daerah seperti Jayapura, Sorong dan lain-lain.
3.BANGUNAN
Gambar Denah Bangunan
Lokasi rencana pendirian usaha
pengolahan kopi, CV Prima OKESA
JLN. Wamena – Kurima
10 Km
Gambar Peruntukan
6 5
3 4
2
Keterangan Gamgar
1.Tempat Penjemuran
2.Gedung Administrasi = 12 x 9 m
3.Gedung Pembuatan kopi bubuk dan laboratorium =12 x 9 m
4.Gedung Operasi Kopi Beras = 12 x 9 m
5.Gudang penyimpanan = 12 x 9 m
6.WC, Instalasi Air = 9 x 7
4.Mesin dan Peralatan
Dalam mendirikan usaha ini mesin yang akan digunakan adalah mesin Huler, mesin sortir, mesin penggiling kopi bubuk , mesin jahit dan mesin air. Kemudian peralatan lain aldalah alat pengukur kadar air, terpal untuk penjemuran dan lain-lain.
Mesin Huler
Fungsi mesin ini adalah untuk mengupas kulit tanduk dan hasil outputnya adalah menghasilkan kopi beras. Kapasitas mesin ini adalah 120 kg/jam.
Mesin sortir
Merupakan untuk memilih biji kopi berdasarkan ukuran. Proses ini melaui pengayakan dengan cara menggetarkan mesin sortir oleh alat penggerak. Kapsitas mesin ini adalah 120 kg/jam
Mesin penggiling kopi bubuk
Jika ada rencana pengembangaan maka nanti ada rencana untuk pangadaan mesin ini.
Peraltan laboratorium
Peralatan yang dimaksudkan disini adalah alat penguji citra rasa, alat pengukur kadar air dan lain-lain.
5.LAYOUT PROSES
6.PROSES PRODUKSI
Pembelian bahan baku
Panen dan pasca panen serta pengolahan kopi untuk mengupas kulit merah dilakuakn oleh para petani hingga memperoleh hasil dalm bentuk kopi tanduk. Kopi tanduk ini kemudian perusahaan akan membelinya, setelah dibeli akan disimpan pada gudang penyimpan
Penyimpanan
Selama sehari proses penyimpanan berlangsung, jikalau stokan bahan dalam gudang agak banyak, tetapi kalau stokan bahan sudah habis maka langsung masuk pada proses selanjutnya
Mengukur kadar air
Stokan bahan baku tersebut kemudian diukur kadar airnya. Kadar air kopi maksimum harur 10 – 13 %. Jikalau kadar air tesebut melebihi sesuai standart maka perlua adanya pengendalian yaitu menjemur kembali untuk menurunkan kadar air.
Pengupasan kulit tanduk
Proses ini dilakukan atau dioperasi dengan menggunakan mesin huler yang berkasitas 120 kg/jam. Cara proses pengupasan ini adalah terlebih dahulu mesisn penggerak dihidupkan kemudian, biji kopi dimasukan kedalam corong pemasuk, hingga proses pengupasan terjadi
Pengayakan
Pengayakan ini dilakukan dengan menggunakan mesin sortir atau mesin ayak dengan ukuran lubaang 8 mesh.
Menentukan kelas mutu
Kelas mutu dilakukan dengan cara memisahkan biji kopi yang cacat dengan biji kopi yang sehat.
Penyimpanan
Sesudah penentuan kelas mutu kemudian masing-masing biji kopi tersebut diisi dalam karung berdasarkan kelas mutu dan dijahit mulut karungnya. Selanjunya kopi yang sudah diisikan dalam karung tersebut kemudian disimpan pada gudang penyimpanan, guna diekspor atau dijual
ANALISIS PEMASARAN
Untuk melakukan kajian tentang analisis pasar dapat ditinjau dari:
1.Identifikasi Pelanggan
Pasar sasaran bagaikan bidikan. Tidak ada usaha yang dapat memenuhi kebutuhan semua orang tetapi adalah perlu untuk memuusatkan perhatian produk sebagai yang terbaik bagi orang-orang dipasar sasaran perusahaan. Guna mencapai itu semua perlu disiapkan profil pelanggan secara lengkap, mulai dari;
Siapa Mereka
Dimana mereka tinggal
Apakah mereka pengusaha atau karyawan
Apakah yang mereka lakukan dengan waktu dan uang mereka
2.Analisis persaingan.
3.Starategi Pemasaran
Pembahsan strategi pemasaran akan dimulai dengan menguraikan, keempat bauran pemasaran yaitu;
Strategi Produk
Strategi Harga
Strategi Promosi
Starategi distribusi
4.Anggaran dan perkiraan biaya penjualan
Anggaran penjualan
Anggaran penjualan itu terdiri dari Unit yang dianggarkan dikali dengan harga jual maka akan didapat nilai penjualan
Perkiraan biaya penjualan
Merupakan memperhitungkan besarnya biaya keseluruhan yang harus dikeluarkan sehubungan dengan upaya untuk menciptakan dan mempertahankan penjualan.
3.3. ANALISIS TEKNIS
Analisis ini bertujuan untuk memastikan bahwa usaha pengembangan dan pengolahan hasil yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat, bahan, teknologi (metode), ketrampilan SDM, dan dana yang mendukung kelancaran proses produksi.
Ruang lingkup pada analisis teknis yang akan dikaji adalah;
1.Analisis lokasi
Pemilihan lokasi dalam analisis teknis ini merupakan unsur pertama yang mendapat sorotan, kerena ini adalah tempat dimana produksi itu berlangsung. Kesalahan dalam memilih lokasi banyak membawa implikasi negatif dari proses secara keseluruhan.
2.Analisis fasilitas produksi
Analisis fasilitas produksi meliputi bangunan usaha, mesin dan tata letak mesin, bahan baku dan bahan penolong, serta tenaga kerja yang diperlukan.
3.Analisis penyiapan proses produksi
3.4 ANALISIS LINGKUNGAN USAHA
Analisis lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan dengan tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri nantinya tidak akan menimbulkan ancaman atau bahkan dapat member peluang di luar dari usaha yang utama.
1.Dampaka social usaha
2.Dampaka ekonomi usaha
3.Dampak fisik
4.Prediksi kemungkinan dampak lingkungan
soni
DAFTAR PUSTAKA
1.Dr. Husein Umar, Study Kelayakan Bisnis
2.Iban Sofyan, Study Kelayakan Usaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar