1 KW = 1000 wat. 1 KWh = 1000 wat jam.
1 Kw = 102 kgmeter/detik. 1 PK = 1 PS = 75 kgmeter/detik.
1 HP=76 kgm/detik. HP dan PK beda tipis - sering ditukar-sebut.
1 KWh = 860 kilokalori. 1 Mw = 1000 Kw = 1 Juta wat.
1 KVA = 0,8 KW 1 KW = 1,25 KVA
1MMBTU = 252000 Kilokalori
1 KWh pemakaian
energy sebesar 1 kilowat (1000 wat) dalam waktu 1 jam.
1.
1 PS=1 PK=75
kg/detik.Sebuah
Mobil di jalan datar aspal mulus. didorong oleh 3 orang. Tenaga masing masing 35
kg atau total 105 kg. Mobil bergerak dengan kecepatan 6 km/jam : 3,6 = 1 2/3 meter/detik. Daya dorong yang terjadi = 105 kgX1-2/3 m/detik
= 175 kgm/detik. 1 PS = 75 kg/detik. Daya dorong 3 orang tersebut = 175 / 75 = 2
1/3 PS. Kalau dipacu 20 kali lebih cepat
= 120 km/jam, perlu tenaga 2-1/3 X 20 =
46 2/3 PS. Jika penumpangnya penuh mungkin perlu tenaga 60-70 PS . Pada jalan
yang kasar apalagi menanjak perlu tenaga yang lebih besar.
1 KW = 102
kgm/detik
Dengan kata lain daya dorong 3 orang tersebut = 175 / 102 = 1,72 Kw.
2.
1 KWH =
1000 wat jam.
Sebuah rumah mempunyai 10 buah lampu masing masing 15 wat atau total 150 watt.
Menyala selama 12 jam terus menerus = 150 wat X 12 jam = 1800 wat jam. 1 KWH = 1000 wat jam. Dikatakan strum terpakai 1,8
KWH. Untuk 30 hari = 54 Kwh. Kalau tarif PLN Rp. 1350/kwh, maka pembayaran
listrik = 1350 X 54 = Rp 72900/bulan tambah biaya biaya lain.
3. 1 KW = 102 kgm/detik. Sebuah crane
mengangkat beban maximum 6000 kg dengan kecepatan 8 meter/menit, atau 0,133
m/detik. Daya yang terpakai = 6000 X 0,133 = 800 kgm/detik. 800 / 102 = 7.8 KW.
Efisiensi alat angkat 60%. Motor listrik yang perlu = 7.8/60% = 13 kw. Dipakai
motor ukuran standard 15 KW.
4. 1 KWH = 860 kilokalori . 1 liter solar mengandung 9200 kilokalori. 8200 : 860 = 10,7 KWH. Yang menjadi strum atau Efisiensi mesin Genset hanya 33% X 10,7 = 3,53 Kwh. Dikatakan 1 liter solar pada genset menghasilkan listrik 3,53 KWh. Efisiensi ini bisa bervariasi. Yang terbaik jika Genset beroperasi antara 75 s/d 95 % kapasitasnya. Misalnya Genset 100 KW (125KVA), dibebani antara 75 s/d 95 KW. Kalau bebannya hanya kecil misalnya hanya 60 Kw, pemakaian solar akan lebih boros, hanya 3 Kwh/liter, pada 30 KW jadi 2,5 KWh/liter. Oleh karenanya pada instalasi dengan beban berubah-ubah dipakai 2 buah Genset atau lebih. Misalnya 2 unit 40 Kw dan 60 KW. Pada beban 30-55 KW, maka hanya satu yang dipakai. Pemakaian solar dapat dipantau dengan memasang KWH meter dan mengukur jumlah solar yang terpakai setiap hari..
4. 1 KWH = 860 kilokalori . 1 liter solar mengandung 9200 kilokalori. 8200 : 860 = 10,7 KWH. Yang menjadi strum atau Efisiensi mesin Genset hanya 33% X 10,7 = 3,53 Kwh. Dikatakan 1 liter solar pada genset menghasilkan listrik 3,53 KWh. Efisiensi ini bisa bervariasi. Yang terbaik jika Genset beroperasi antara 75 s/d 95 % kapasitasnya. Misalnya Genset 100 KW (125KVA), dibebani antara 75 s/d 95 KW. Kalau bebannya hanya kecil misalnya hanya 60 Kw, pemakaian solar akan lebih boros, hanya 3 Kwh/liter, pada 30 KW jadi 2,5 KWh/liter. Oleh karenanya pada instalasi dengan beban berubah-ubah dipakai 2 buah Genset atau lebih. Misalnya 2 unit 40 Kw dan 60 KW. Pada beban 30-55 KW, maka hanya satu yang dipakai. Pemakaian solar dapat dipantau dengan memasang KWH meter dan mengukur jumlah solar yang terpakai setiap hari..
Sebuah Genset berukuran 100 KVA (80 KW), bekerja dengan beban 70 KW. Solar yang dihabiskan = 70/3,53 = 19,8 liter per jam.
Jika
harga solar Rp 10rb/liter. Pemakaian solar 3,53 Kwh/liter. Maka harga strum
1000/3,26 = Rp 3000/Kwh. Harga terpasang Genset antara Rp 2,5 s/d 3 juta/Kw.
5. 1 Kwh= 860 kkal
Batubara 4000 kilokalori/kg 1 Kwh= 860 kkal.
Jadi 4000 : 860 = 4,65 KWh/kg batubara. Efisiensi PLTU = 23% X 4,65 = 1,06 Dikatakan 1
kg Batubara kalori 4000 menghasilkan strum 1,06 Kwh. Untuk batubara 4000 kkal/kg. 1,06 Kwh/kg.
Jika harga batubara
Rp 500 rb/ton atau Rp 500/kg. Biaya komponen bahan bakar pada PLTU yang
menggunakan batubara 4000 kkal/kg= 500 /1,06 = Rp 471/Kwh. Biaya pemeliharaan
dan operasional paling tinggi Rp 100/Kwh. Jadilah harga pokok listrik PLTU Rp
671/Kwh. Jual ke PLN Rp 850/kwh. PLN jual ke konsumen Rp 1350/kwh..
Investasi PLTU
berkisar antara Rp 10 s/d 12 juta per Kw. Dan hanya layak dibuat berkapasitas
minimum 2 MW 2000 KW.
6. 1 KW = 102 kgm/detik Pada instalasi PLTMH (Pembangkit
Listrik Mini Hidro), beda tinggi air di hulu dan rumah turbin di hilir = 22.
meter. Beda tinggi ini dinamakan HEAD.
Debit airnya 430 liter/detik. 430 liter air = 430 kg. Potensi tenaga air = 22 meter X 430 kg/detik = 9460 kgm/detik. Efisiensi PLTMH
67%, yang jadi strum = 9460 X 67% = 6338
kgm/detik. 1 KW = 102 kgm/detik 6338/102 = 62 KW. Dikataka PLTMH tersebut
berkapasitas 62 KW. PLTMH berkurang
produksinya ketika musim kemarau panjang bahkan bisa berhenti sama sekali. Biaya
operasioanl sangat kecil tanpa adanya bahan bakar. Investasi PLTMH antara Rp 15
s/d 22 juta/Kw. Tergantung kondisi medan,
7.
1 Kwh= 860 kkal PLTU juga bisa menggunakan bahan
bakar lain selain batu bara. Yang berbeda adalah perencanaan tungku pembakaran.
Berat jenis batu bara sekitar 0,9 ton/m3. Jika dipakai misalnya tongkol jagung ( 4200 kkal/kg) yang berat jenisnya hanya 0,45
ton/m3. Maka tongkol yang bisa masuk ke tungku hanya setengah dari berat batu bara.
9 1 MMBTU = 252000 kilokalori Bahan Bakar Gas, Minyak dan Batubara sering terdengar di jual dengan harga per MMBTU. Misalnya Gas Alam = US$ 6/Mmbtu. Katakan 1 US$ = 13500 X 6 = Rp 81000 per MMBTU. Gas Alam = 8900 Kkal. Harga Gas = Rp 81000/252000X8900 = Rp. 2860/m3. Rumpian terakhir katanya akan turun sampai dibawah US$ 5/MMBTU, kurang dari Rp 2400/m3??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar